Minggu, 29 September 2013

SPOILER PIC I HEAR YOUR VOICE EPISODE 2 Part 1


SPOILER PIC
I HEAR YOUR VOICE
EPISODE 2
Part 1

Bukan Aku Pelakunya?!
Preview episode sebelumnya.
Soo Ha ingat saat kecelakaan 10 tahun yang lalu.
Soo Ha : Sejak hari itu ada dua jenis suara yang kudengar.Yang bisa didengar orang lain.Dan yang satunya lagi...Hanya aku yang bisa dengar.
Di tempat lain, Hye Sung dan pengacara Cha sama-sama melakukan interview untuk diangkat sebagai pengacara pemerintah (PNS).
Pengacara Cha : Mimpiku adalah menjadi Pengacara Publik.Apakah kau juga ?
Hye Sung : Aku... datang karena uang.
Pengacara Cha : Aku ingin jadi pengacara yang hidup dengan kalimat ‘Tak bersalah sampai terbukti bersalah’.
Hye Sung : Katanya penghasilan Pengacara Publik bisa mencapai 3,000,000 sampai 4,000,000 won sebulan.
Soo Ha sedang menulis buku diary di tempat Soo Ha latihan taekwondo. 
Tulisan Diary Soo Ha :
Lagi-lagi hari ini,aku melihat orang yang mirip denganmu. Dimana... kau sekarang ?Kalau kita berjumpa lagi, Aku akan melindungimu. Aku... akan melindungimu.Aku ingin bertemu denganmu.
Di sekolah, Sung Bin masuk ke kelas musik sambil menyanyi dan menari
Lirik nyanyi :
Aku wanita kejam.
Jangan menyumpahiku.
Bila kau katakan
Kita berpisah saja.
Kau cantik...
Setelah puas menyanyi dan menari,Sung Bin duduk dan mengeluarkan semua peralatan kuteknya.
Sung Bin mulai mempercantik kuku jemari tangannya dengan kutek.
Sung Bin melihat kukunya yang cantik : Cantik.
Sung Bin tampak puas dengan hasil karyanya…tak berapa kemudian terdengar suara teriakan seorang perempuan dan sesuatu yang jatuh dengan keras.
Sung Bin : Suara apa itu ?
Sung Bin melihat dari jendela dan kaget karena di bawah Yu Jin tergeletak di tanah…dan para siswa sudah mengelilinganya
Para siswa heboh : Disini !
Sung Bin kaget : Oh tidak. Si Hidung Besar ?B
Seorang siswi : Bagaimana ini ? Bagaimana ini ?
Ada seorang siswa yang mendongak dan melihat Sung Bin ada di jendela.
Seorang siswa : Hey.. tangkap Sung Bin !Dia yang mendorongnya !
Sung Bin kaget : Apa ?!
Seorang siswa : Cepat, panggil polisi.
Seorang siswi : Baik, akan ku telepon !
Sung Bin masuk ke dalam ruang musik kembali.
Sung Bin kaget dan bingung:Ada apa ini ?
Di ruang interview.
Hakim 1 : Kurangnya profesionalitas dalam hukum,menjadikan hukum sering dipandang sebelah mata.Kompetisi untuk menjadi Pengacara Publik mengalahkan kompetisi Bintang K-Pop.
Hakim 2 : Aku baru mau mengatakan itu.Hey, bagaimana kalau dia ?
Hakim 2 memberikan profil Hye Sung pada Hakim Kim.
Hakim Kim : Oh, pengacara yang dikeluarkan dari sekolah karena insiden kembang api.
Hakim 1 : Biarpun situasinya seperti itu,tindakannya juga tidak benar.
Hakim Kim : Mengapa ?
Hakim 1 : Sebagai pengacara negaradia sudah sering menjalani sidang.Tapi reputasinya buruk sekali.Julukannya “20 detik”.Dia hanya membuat pernyataan yang mengatakan bahwa terdakwa sangat menyesali perbuatannya.Hanya 20 detik. Aku bilang, tidak.
Persidangan
Hye Sung : Bisakah dibayangkan betapa sulitnya terdakwa hidup tanpa ibunya yang baru saja meninggal...
Hyun Jung : Bukan baru saja, tapi 5 tahun yang lalu.
Hye Sung : Bisakah dipertimbangkan betapa sengsaranya terdakwa hidup tanpa ibunya…
Hakim hanya diam menatapnya.
Hakim 2 :Tapi mendengar ceritanya,dia sepertinya baik.Ceritanya sistematis dan menunjukkan keberanian.Aku melihat masa depannya cerah.
Hye Sung kecil dengan berani masuk ke persidangan Joon Gook yang telah membunuh ayah Soo Ha kecil.
Hye Sung kecil : Aku... adalah saksi kasus ini.Namaku Jang Hye Sung.
Hakim 2 : Bagaimana ?
Hakim Kim : Entahlah...Dia antara pengacara buruk dan bagus.Susah menentukannya.
Episode 2: Bad Girl, Good Girl
Satu bulan kemudian, Hye Sung tersenyum melihat pengumuman di koran jika dia keterima menjai pengacara punblik, begitu juga dengan pengacara Cha.  Tapi Hye Sung tak percaya melihat spanduk besar yang terpasang di jalan dengan tulisan :
Hye Sung putri pemilik Rumah Ayam Hye Sung 
memenangkan kompetisi menjadi Pengacara Publik.
Begitu juga dengan brosur rumah ayam, ada fotonya. Tentu saja Hye Sung kesal dan ignin melepas brosur-brosur itu.
Kantor Kejaksaan Yeon Joo. Sung Bin diintrogasi oleh Kepala seksi Yang. Jaksa Seo Do Yeon (Lee Da Hee) sendiri terlihat santai duduk di meja kerjanya.
Kepala seksi Yang:Bilang saja kalau kau yang mendorongnya !Lebih baik kau mengaku saja.Di kantor ini, aku yang paling santun.Di tangan orang lain,kupingmu akan sakit diteriaki.Kau... yang mendorongnya, kan ?
Sung Bin geleng kepala.
Kepala seksi Yang:Kau cemburu karena Moon Hee Dong dipilih oleh Agen Entertainment. Makanya kau mengejeknya mengatakan kalau dia melakukan operasi plastik.Tapi itu belum cukup, lalu kau membunuhnya !Lalu teman-temanmu meninggalkanmu. Begitu kan faktanya !

Sung Bin : Fakta tolol ! Kau *@#%$^*Aku tak tahu kalau dia ada di ruang musik. Aku memang **&^!@$%**, Tapi tidak berarti aku ini kriminal.
Kesabaran Kepala seksi Yang sudah habis. Dia berteriak marah sambil mendobrak meja.
Kepala seksi Yang:Hey !Jangan berlagak inosens.Lihat,Semua teman-temanmu telah membuat pernyataan ini !
Do Yeon senyum : Sini, Kepala Seksi. Biar aku yang urus.
Sung Bin : Siapa kau ?
Kepala seksi Yang: Jaksa Seo, kau sendiri yang akan menginterogasinya?
Do Yeon: Ya.Ambil ini.
Kepala seksi Yang: Tak usah, aku tak suka permen.
Do Yeon: Makan sajalah,Agar hawa dari mulutmu lebih segar.Biar lebih santun, Kepala seksi Yang.
Mendengarnya, Sung Bin tertawa terbahak-bahak.
Sung Bin : Kepala Seksi Yang?!Itu kau ?Itu julukanmu ?
[Dalam Bahasa Korea, Kepala Seksi Yang sama dengan kata ‘Hidangan Kepiting Kering’]
Kepala seksi Yang marah:Diam !
Do Yeon: Namamu Sung Bin, kan ? Ayo ikut aku.
Sung Bin mengikuti Do Hyun ke meja kerjanya.
Do Yeon tak sengaja melihat kuku Sung Bin yang dikutek cantik.
Do Yeon: Omo!.. kukumu bagus sekali.
Sung Bin : Aku yang memolesnya. Kau mau juga, Bu Jaksa ?
Do Yeon hanya senyum sambil memegang dan melihat tangan Sung Bin, sedangkan Sung Bin sendiri memakai bahasa isyarat “ Mati kau”! pada kepala seksi Yang.
Tak berapa lama seorang jaksa perempuan masuk.
Jaksa perempuan : Sandwich-nya sudah datang !
Do Yeon senyum.

LANJUT KE PART 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar